Sebuah inspirasi dari kisah seorang istri (cerpen)

Telah kupersiapkan diriku untuk dirimu. Namun ...mungkin memang kita berbeda.
Engkau di dekatku namun hati dan pikiranmu tidaklah sedekat ragamu.

"Kapanpun engkau membutuhkanku kamu tinggal bilang, antar jemput misalnya". Jika suatu hubungan diibaratkan seperti itu apalah bedanya dirimu dengan gojek, karena gojekpun akan bersedia datang jika diminta.

Jika memang untuk ibumu, saudaramu akan kuikhlaskan akhir pekanmu yang seharusnya untukku biarlah untuk mereka saja, namun jika itu hanya untuk teman temanmu, apalah arti diriku ini bagimu. Diriku hanya merasa seperti terminal yang engkau hanya datang kemudian pergi lagi. Diriku hanya merasa seperti barang yang hanya untuk dipamerkan ke temanmu tapi tidak bermakna sama sekali.

Suamiku sayang .... hubungan tidaklah sekaku itu, hubungan tidaklah seperti penjual dan pembeli ketika butuh barulah dicari untuk dibeli karena kita memerlukannya. Hubungan itu menyerahkan jiwa dan raga kita ke pasangan kita, bertanya mengenai hari harinya, perasaannya, kebutuhannya, berbincang bincang tentang masa depan, peran suami di rumah memperbaiki perkakas rumah yang rusak setidaknya memberikan perhatian mengenai itu. Kalaupun tidak mampu usahakanlah mungkin ada orang lain yang bisa untuk dimintai tolong.

Terus terang diriku merasa sudah menikah tapi gambaran mengenai pernikahan belum kurasakan. Kita berdua tapi aku merasa sendiri.

Sudah kusampaikan kepadamu suamiku... mengenai keinginanku, Alhamdulillah dirimu saat ini ada di dekatku yang biasanya malam hari engkau barulah pulang, namun... entah mengapa diriku malah tidak nyaman sebab kulihat ketidakseriusan dari dirimu untuk berada di sampingku menghabiskan akhir pekan bersamaku sebagai isterimu.

Yah... sudahlah, semoga diriku memiliki kekuatan. Diriku berjanji mulai detik ini tidak akan lagi kuminta dirimu untuk pulang. Untuk apa kita memaksakan orang yang tidak ingin bersama dengan kita. Akan kucari kebahagiaan dan kenyamanan sendiri.

Air mataku terlalu sering menampakkan keberadaanya sejak pernikahanku denganmu dan menurutku itu tidak baik. Semoga aku sanggup.

Pernikahan itu tidaklah semuanya indah....

Komentar

Postingan Populer